WARGA RT 15 KADIPATEN DUKUNG “MBAH DIRJO”

Kadipaten-Warga di wilayah RT 15 RW 4 melakukan gerakan pembuatan biopori pada Minggu 3 September 2023 mulai jam 09.00 -12.00 WIB.  Biopori yang dibuat biopori reguler rumah tangga dari bahan bekas ember cat volume 25 kg sejumlah 10 buah. Penempatan biopori di halaman rumah warga yang berfungsi tempat pengelolaan sampah organik.

Gerakan diinisiasi oleh M. Taufik Nurrahman bersama dengan Ketua RT 15. Keduanya berharap wilayah RT 15 menjadi pelopor dalam gerakan Mbah Dirjo. Pak Taufik, sapaan dari M. Taufik Nurrahman, saat ini menjadi Ketua Koordinator Bank Sampah tingkat Kemantren Kraton. Selain itu di rumah Pak Taufik menjadi tempat kegiatan dan operasional kelompok Bank Sampah RW 4 bernama “Tangan Uthik”.

Hadir dan memantau kegiatan Plt. Lurah Kadipaten (Junidartig Junus), yang didampingi Kepala Seksi Pemberdayaan Kadipaten, (Rahayu).

Biopori bagian dari gerakan program Pemerintah Kota Yogyakarta yakni pengolahan sampah dan limbah organik dengan biopori ala Jogja yang dikenal dengan nama Mbah Dirjo.

Berdasarkan Surat Edaran dari Forum Bank Sampah Kota Yogyakarta 062/SE/VII/2023 tanggal 27 Juli 2023, biopori bisa berwujud biopori jumbo darurat jumbo/jugangan, biopori jumbo, biopori reguler skala rumah tangga.

Program Mbah Dirjo digerakkan setelah terbitnya Surat dari Sekretaris Daerah DIY nomor 658/8312 tanggal 21 Juli 2023, pelayanan sampah TPA Regional Piyungan tidak dapat dilakukan sejak 23 Juli - 5 September 2023.

Seperti pernah diberitakan sebelumnya, pada 4 Agustus 2023 Kelurahan mengundang perwakilan Bank Sampah dan Ketua RW se Kadipaten untuk mensosialisasikan program Mbah Dirjo. Diharapkan program Mbah Dirjo dapat mengurangi volume sampah yang dibuang.

Keterangan foto : pembuatan biopori wilayah RT 15.