Kadipaten Art and Heritage Tourism

Kampung Wisata Kadipaten “Art and Heritage Tourism” adalah destinasi yang sayang ditinggalkan bila ingin menjajagi kesenian dan cagar budaya Yogyakarta di akhir pekan. Kampung Wisata Kadipaten terbagi menjadi 15 RW, dan hampir setiap RW memiliki kelompok kesenian. Salah satunya yang paling terkenal adalah Yayasan Siswa Among Bekso, pusat pelatihan tari yang didirikan sejak zaman Sultan Hamengkubuwono IX. Bangunan-bangunan lama milik Kraton Yogyakarta pun tidak luput dari selayang pandang, dan kini telah dilestarikan sebagai cagar budaya dan dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Beberapa bangunan cagar budaya yang berada di wilayah Kelurahan Kadipaten antara lain nDalem Kaneman, Plengkung Jagabaya (di sebelah barat), Plengkung Jagasura (di sebelah barat laut), dan Pojok Beteng (Lor Kulon).

  1. Gapura (dulunya Plengkung) Jagasura

Plengkung Jagasura terletak di barat Alun-alun Utara. Bentuk Plengkung Jagasura sudah tak utuh lagi dan menyisakan bentuk serupa gapura. Jagasura berasal dari kata ‘Jaga’ yang berarti menjaga dan ‘Sura’ yang artinya pemberani; dan Jagasura diartikan sebagai pasukan pemberani. Dahulu gerbang ini merupakan bagian dari benteng pertahanan Kraton dan dijaga oleh pasukan-pasukan Mataram yang gagah dan tegas.

  1. Gapura (dulunya Plengkung) Jagabaya

Plengkung Jagabaya terletak di sisi barat Kraton Yogyakarta. Plengkung ini juga sering disebut Plengkung Tamansari karena letaknya yang berada di kawasan Tamansari. Jagabaya berarti menjaga dari marabahaya, dalam bahasa Jawa ‘Jaga’ berarti menjaga dan ‘Baya’ berarti bahaya. Sama seperti Jagasura, Plengkung Jagabaya telah berubah dari bentuk aslinya dan hanya menyisakan bentuk gapura.

  1. Jokteng Lor Kulon

Keraton Yogyakarta memiliki dua lapis tembok. Lapisan dalam berupa tembok cepuri yang mengelilingi kedhaton, atau kawasan keraton. Tembok berikutnya jauh lebih luas dan kuat, disebut dengan tembok Baluwarti, atau lebih sering disebut hanya sebagai Beteng. Selain kedhaton, tembok Baluwarti juga melingkupi kawasan tempat tinggal kerabat Sultan dan pemukiman Abdi Dalem, area yang kini sering disebut sebagai kawasan Jeron Beteng. Plengkung Jagasura dan Plengkung Jagabaya merupakan dua dari lima gerbang melengkung (Plengkung/Gapura Panggung) sebagai sarana keluar masuk benteng. Kelima plengkung yang mengelilingi benteng itu adalah Plengkung Tarunasura atau Plengkung Wijilan di sebelah timur laut, Plengkung Jagasura atau Plengkung Ngasem di sebelah barat laut, Plengkung Jagabaya atau Plengkung Tamansari di sebelah barat, Plengkung Nirbaya atau Plengkung Gadhing di sebelah selatan, dan Plengkung Madyasura atau Plengkung Gondomanan di sebelah timur. Plengkung Madyasura kadang disebut juga sebagai Plengkung Tambakbaya. Masing-masing plengkung dilengkapi dengan dua gardu jaga dan empat buah longkangan sebagai tempat meriam.

 

(dokumentasi : kratonjogja.id)

Pada sudut beteng yang menjorok keluar, terdapat sangkar sebagai tempat penjagaan yang disebut sebagai bastion. Bentuknya seperti tabung dengan lubang-lubang kecil untuk mengintai. Pada dinding antar bastion diberi longkangan sebanyak sepuluh buah sebagai tempat memasang meriam. Bangunan baru itu disebut juga sebagai Tulak Bala, kini lebih dikenal dengan sebutan Pojok Beteng, atau kadang disingkat sebagai Jokteng. Pojok beteng yang terletak di Kampung Kadipaten adalah Jokteng Lor Kulon.

 

Menurut Pak Bin selaku salah satu pengurus Kampung Wisata Kadipaten, biasanya ada acara adat yang digelar di Jokteng Lor Kulon. Namun karena saat ini Jokteng Lor Kulon sudah menjadi salah satu cagar budaya, maka aktivitas yang bertempat di Jokteng ini dikurangi untuk menjaga keutuhan dan mencegah perusakan.

  1. nDalem Kaneman

Ndalem Kaneman beralamat di Jl. Kadipaten Kidul No.44, Kadipaten, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Bangunan ini pertama kali ditempati oleh KRT. Wiraguna (Putra P. Mangkubumi/HB VI) pada tahun 1904 sewaktu menjabat sebagai Patih Kadipaten Anom. Namanya kerap berubah, disesuaikan dengan nama keluarga kerabat Kraton yang tinggal di kediaman ini. Mulai dari nDalem Wirogunan (KRT Wiraguna), nDalem Purwodiningratan (KRT Purwadiningrat), hingga saat ini nDalem Kaneman, mengikuti nama pemiliknya yang sekarang, GKR Anom Adibrata, putri Sri Sultan Hamengkubuwono IX dari istri pertamanya, Kanjeng Raden Ayu Pintakapurnama.

Dalem Kaneman - Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta

(dokumentasi: kebudayaan.kemdikbud.go.id)

Kata “Kaneman” berasal dari kata “anom” yang secara harfiah berarti “muda”. Kini nDalem Kaneman ditempati oleh dua putra GKR Anom Adibrata, yaitu M. Aryo Santigi dan RM. Bramanto Nurdewana. Atas izin dari Kraton Yogyakarta, kedua putra ini kemudian memanfaatkan nDalem Kaneman sebagai tempat kegiatan pariwisata dan pelestarian budaya, seperti tari dan karawitan.

Pendopo nDalem Kaneman rutin digunakan sebagai tempat kursus menari yang dikelola oleh Yayasan Siswa Among Beksa. Dalem ini juga kerap dimanfaatkan sebagai lokasi untuk menjamu makan malam bagi para wisatawan asing sekaligus sajian pagelaran tari. Di kompleks nDalem kaneman – di kanan dan kiri rumah induk dan pendapa – tinggal para ahli waris dari para abdi dalem yang magersari (diberi hak untuk tinggal oleh pemilik dalem).

 

Tidak hanya kesenian dan cagar budaya, berbagai tempat perbelanjaan barang-barang produksi khas Yogyakarta juga mudah ditemui di kampung Wisata Kadipaten. Berbagai barang kerajinan seperti batik tulis, batik cap, kaos oblong Jogja, dan handycraft unik lainnya diperdagangkan di sepanjang jalan.

Menarik bukan? Pastikan Kampung Wisata Kadipaten termasuk dalam daftar destinasi kunjunganmu, baik di akhir pekan, liburan sekolah, atau sekedar di hari luang.

Tonton juga video singkat wisata Art and Heritage di kanal Youtube resmi kami.

 

Sumber bacaan :

Hardjono, & Suminar, S. (2016). "Art and Heritage Tourism" - Kajian Pengembangan Komunitas Lokal di Kelurahan Kadipaten Kecamatan Kraton Kota Yogyakarta. Jurnal Penelitian Bappeda Kota Yogyakarta, 98-114.

Admin. (2 Oktober 2017). Benteng Keraton Yogyakarta. Dilansir dari KratonJogja.id: https://www.kratonjogja.id/tata-rakiting-wewangunan/5/benteng-keraton-yogyakarta

Admin. (4 Agustus 2020). Ndalem Kaneman Kraton Yogyakarta. Dilansir dari GPS Wisata Indonesia: https://gpswisataindonesia.info/2020/08/ndalem-kaneman-kraton-yogyakarta/

Admin. (1 Maret 2019). Ndalem Kaneman. Dilansir dari Cagar Budaya Jogja: https://cagarbudayajogja.blogspot.com/2019/09/ndalem-kaneman.html

( Artikel dan video : Likuidita Yona R, Bety Oktaviani)