Isolasi Mandiri : Bagaimana Seharusnya?
Frase “isolasi mandiri” mungkin sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, terutama di masa pandemi COVID-19. Semua orang yang dicurigai (suspek), atau terkonfirmasi positif COVID-19 namun tidak memiliki gejala, akan disarankan untuk melakukan isolasi mandiri sekurang-kurangnya selama 14 hari. Begitu pula halnya dengan orang-orang yang memiliki riwayat kontak erat dengan penderita COVID-19, dan riwayat perjalanan dari daerah endemis COVID-19 (baik di dalam maupun di luar negeri) dalam 14 hari terakhir.
Angka 14 hari ditetapkan berdasarkan studi kasus yang telah ada, dimana virus Corona cenderung menunjukkan gejala dalam rentang waktu tersebut, atau disebut juga masa inkubasi (periode antara terinfeksi virus hingga muncul gejala). Dilansir dari CDC, 14 hari dihitung dari kontak terakhir dengan penderita atau saat hari saat kembali dari perjalanan. Sedangkan untuk isolasi mandiri penderita COVID-19 tanpa gejala, isolasi hanya dapat dihentikan jika setidaknya mendapatkan hasil negatif 2x pada tes swab.
Isolasi mandiri akan efektif apabila sesuai dengan protokol yang telah diarahkan. Berdasarkan SE Kemenkes nomor HK. 02. 01/MENKES/202/2020, hal-hal yang perlu dilakukan selama isolasi mandiri adalah sebagai berikut:
1. Tinggal di rumah dan jangan pergi bekerja dan ke ruang publik
Ketika sedang melakukan isolasi mandiri maka tidak diperkenankan untuk keluar rumah meskipun untuk bekerja. Jika memungkinkan, lakukan pekerjaan dari rumah (Work From Home/WFH). Apabila selama isolasi mandiri pasien perlu keluar rumah untuk kebutuhan sehari-hari seperti membeli bahan makanan ataupun obat-obatan, pasien sebaiknya meminta bantuan orang lain untuk membelikan kebutuhan tersebut, dan memastikan penyampaian barang tersebut tidak melalui kontak langsung atau kontak seminimal mungkin dengan alat pelindung diri.
2. Gunakan kamar terpisah di rumah dari anggota keluarga lainnya.
Selama melakukan isolasi mandiri, sangat disarankan menggunakan kamar yang terpisah dari anggota keluarga lain dengan sirkulasi udara yang baik. Namun apabila tidak memungkinkan untuk menggunakan kamar terpisah, maka pasien dan anggota keluarga harus menerapkan jaga jarak minimal 1,5 meter dengan menghindari berbicara tatap muka secara langsung, dan pasien serta anggota keluarga harus menggunakan masker apabila berada di ruangan yang sama.
3. Gunakan selalu masker selama isolasi mandiri
Sangat disarankan menggunakan masker saat melakukan isolasi mandiri. Masker yang baik adalah masker bedah atau masker N-95 yang memiliki filter kecil agar dapat mengoptimalkan pencegahan penularan virus kepada anggota keluarga lain.
4. Lakukan pengukuran suhu harian dan observasi gejala klinis seperti batuk atau kesulitan bernapas
Memantau kesehatan secara rutin juga harus dilakukan dengan mengamati gejala-gejala yang telah timbul. Suhu harus rutin diukur dan dicatat serta dilaporkan ke anggota keluarga dan tenaga medis yang bertanggung jawab atas pasien.
5. Hindari pemakaian bersama peralatan makan piring, sendok, garpu, gelas), dan perlengkapan mandi (handuk, sikat gigi, gayung) dan linen/sprei
Perlengkapan makan seperti piring, sendok, garpu, gelas harus terpisah dengan anggota keluarga lain. Selain itu perlengkapan mandi seperti sabun, sikat gigi, pasta gigi, dan handuk juga terpisah. Menyediakan tempat sampah khusus dan sering membersihkan peralatan yang sering disentuh juga sangat disarankan. Hal ini sangat diperlukan guna mencegah penularan virus.
6. Terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
PHBS diterapkan dengan mengonsumsi makanan bergizi, mencuci tangan secara rutin dengan sabun dan air mengalir, tidak merokok, dan rutin melakukan aktivitas fisik selama 15-20 menit di bawah sinar matahari.
7. Berada dilingkungan terbuka dan berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi
Berjemur dibawah sinar matahari sangat penting dilakukan untuk meningkatkan imunitas tubuh. Lakukan kegiatan ini selama 15 menit saja pada waktu yang tepat yaitu sebelum pukul 10.00.
8. Jaga kebersihan rumah dengan cairan desinfektan
Virus Corona bertahan hidup selama berjam-jam bahkan berhari-hari di suatu permukaan benda. Untuk mencegah infeksi virus corona maka perlu membersihkan rumah dengan cairan desinfektan secara rutin.
9. Hubungi segera fasilitas pelayanan kesehatan jika sakit memburuk (seperti sesak napas) untuk dirawat lebih lanjut.
Apabila ditengah isolasi mandiri muncul keluhan baru atau keluhan sebelumnya memberat maka segera hubungi rumah sakit agar segera mendapatkan perawatan.
Mungkin terlihat sepele, tapi langkah-langkah tersebut penting untuk memastikan isolasi berjalan efektif dan masyarakat terlindungi dari COVID-19. Mari berkomitmen untuk senantiasa menjalankan protokol kesehatan, demi kepentingan diri sendiri, keluarga, dan bersama.
(Artikel dan poster : Prakasita & Likuidita Yona R)